Kisah jendral dan wartawan
Tersebutlah seorang jendral rezim Militer dari negeri
tetangga, mengundang para paparazi untuk memberi kan arahan, tentang apa yang boleh
diberitakan dan juga apa yang tidak boleh diberitakan. Ini terjadi sehari setelah sang jendral
memohon petunjuk kepada Mr.President.
“Pemogokan buruh, jangan ditulis, nanti terjadi
konflik,
“Berita Suksesi tidak boleh ditulis, Presiden tidak suka,
“Berita korupsi juga tidak boleh dipolitisir, kita
takut wibawa pemerintah akan rusak.
“Politik tidak boleh memihak rakyat, nanti resah.
“Monopoli tidak boleh menyebut keluarga Presiden, itu
tidak etis.
“Kenaikan harga tidak boleh dijadikan berita utama,
rakyat nanti marah.
(Berita ini tidak boleh.... Berita itu tidak boleh....dst.)”
Kemudian seorang wartawan muda yang tidak sabar kemudian
menyela, :
“Kalau begitu Jendral, apa yang boleh kami beritakan??”
Si Jendral menjawab dengan tenang, : “ Silahkan kalian tulis
saja, dan beritakan apa yang baru saja saya bilang... !!!“
wkwkwk sang jendral baik ya..??.
hhahaha lucu juga jendral itu wkwkwk ... coba kalau ada di dunia nyata, pasti dikontrak sama Tv deh hehehe
ReplyDeletesaya tunggu kisah lucu selanjutnya
DeleteAkhirnya, Mang Yono mau juga hadir memberi komentar di blog iseng saya ini. Iya mang, si jendral tumben tidak mau nurut sama Mr.President ya..
DeleteSalam. Semoga gajian Google Adsense bulan depan Mang Yono, lancar dan tambah besar lagi nilainya. Amin.
hehehe..bisa aja itu jenderal ya....
ReplyDeleteSang Jendral sepertinya tahu akan kebutuhan isi artikel dari para wartawan/blogger pemula seperti saya.
Deletenah, itu jendral yang kelewat pinter!
ReplyDelete:D
Sebetulnya ceritanya bukan begitu dik, tapi supaya nggak lucu saya balik, sekali-kali jendral itu sosok yang baik hati, tidak sombong, gemar menabung..!! hehehe..
DeleteWaduh... jendralnya namanya siapa mas?. pinter,,pinter.. hahaha..
ReplyDelete